Nama : Riki
Misgiantoro
NPM : 1214131084
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Wirausahawan
Di Bidang Budidaya Ikan Air tawar
Sinopsis tentang 2 sosok wirausahawan
Budidaya ikan air tawar terutama ikan lele masih cukup menguntungkan
dan menggiurkan hasilnya jika dikelola secara tekun dan serius. Hal ini dikarenakan permintaan pasar terhadap
ikan lele masih cukup tinggi. Seperti
yang dialami oleh 2 sosok wirausahawan budidaya ikan lele yang sama-sama mendapatkan keuntungan yang besar meskipun
keduanya berada di tempat yang berbeda. Wirausahawan
pertama bernama Suganda seorang pria berusia 43 tahun yang merupakan pembudidaya lele sejak 15 tahun
lalu di daerah Cirebon, Jawa Barat. Diakuinya
dalam setahun dapat meraup keuntungan ratusan juta rupiah karena dalam satu
hari panen dapat menghasilkan 4-5 ton lele dengan harga rata-rata Rp. 12.000/kg
sehingga diperoleh keuntungan bersih sekitar 10 juta/hari. Jumlah 4-5 ton tersebut dihasilkan dari 400
kolam ikan di areal 35 hektare yang dikelola secara bersama oleh 29 orang
temannya yang tergabung dalam kelompok budidaya lele Kersa Mulia Bakti yang
merupakan hasil binaannya. Keuntungan
yang diperoleh membuatnya mampu untuk
membayar premi asuransi Rp. 15.000/bulan, membeli mobil, membeli
beberapa kendaraan roda dua dan menyekolahkan anak-anaknya.
Sama halnya dengan Suganda, sosok wirausahawan yang kedua ini juga
mendulang kesuksesan yang serupa dari budidaya ikan lele. Sosok itu bernama Wahyu Nurcahya (33 tahun)
yang dengan tekun dan teliti membudidayakan lele dan gurame di Desa Cihideungilir,
kecamatan Ciampea. Diatas lahan seluas
1.000 meter persegi, Wahyu dapat meraih keuntungan 20 juta/bulan. Usaha
tersebut sudah dijalaninya selama delapan tahun dan banyak kendala yang
dialaminya tetapi dengan kegigihannya usaha budidaya miliknya tetap
stabil. Pemasaran untuk lele yang
dibudidayakannya tidak terlalu repot karena dia memiliki banyak jaringan di
Bogor, Jakarta dan Tangerang. Meskipun
demikian, Wahyu sangat mengharapkan bantuan pemerintah berupa penyuluhan
kesehatan ikan dan pembibitan sehingga dapat bersaing dengan harga pasar.
Ulasan dan tanggapan saya mengenai 2 sosok wirausahawan tersebut
Menurut saya, kedua sosok tersebut merupakan sosok inspiratif
karena dengan kegigihan dan keuletannya mampu mendulang sukses seperti saat
ini. Sebuah kesuksesan yang tidak diraih
dari waktu yang singkat melainkan butuh waktu yang cukup lama sehingga bisa
menjadi seperti yang diharapkan.
Keteguhan hati, ketelitian dan tetap berusaha bertahan serta terus mencari
solusi dari kendala-kendala yang dihadapi dalam pembudidayaan ikan lele
merupakan suatu hal yang perlu dan memang harus ada dalam diri seorang
wirausahawan.
Pendapat saya tentang riwayat hidup 2 sosok wirausahawan tersebut
Kedua artikel yang saya peroleh tidak menceritakan tentang
bagaimana riwayat hidup serta usaha atau pekerjaan yang pernah dijalani
sebelumnya tetapi artikel tersebut lebih menekankan tentang keuletan dan
kegigihan dalam menjalani sebuah wirausaha. Suganda merupakan sosok yang tekun dan gigih
serta tidak mudah putus asa dalam menjalankan usaha terbukti dengan kegagalan
yang diperolehnya saat budidaya ikan mas, kemudian dia beralih ke ikan lele dan
berhasil bahkan dia mampu memberdayakan masyarakat sekitar untuk bekerjasama dalam membentuk kelompok
pembudidaya lele Kersa Mulia Bakti.
Wahyu Nurcahya pun tak kalah gigih dibandingkan Suganda, 8 tahun
dijalaninya dengan berbagai kendala mulai dari pembibitan sampai gagal panen. Namun, kegigihan yang dipegangnya membuatnya
tetap berdiri sampai saat ini dengan omzet yang menggiurkan.
Pelajaran yang bisa saya petik dari kedua sosok wirausahawan
tersebut
Pelajaran yang saya petik antara lain mengenai ketekunan, terus
menjaga asa, berjiwa sosial, mau menerima kritik dan saran, teguh pendirian,
berani mengambil keputusan, bersifat terbuka dan kegigihan. Hal-hal tersebut merupakan suatu sikap dan
watak yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan
terutama untuk orang-orang yang ingin menjadi sosok-sosok wirausahawan sukses. Semoga saya bisa menjadi salah satu dari sekian
banyak manusia yang akan muncul menjadi seorang wirausahawan sukses di waktu
yang akan datang.
Gagasan saya yang muncul setelah membaca artikel tentang 2 sosok
wirausahawan tersebut
Gagasan yang muncul dari diri saya yaitu saya ingin menjadi seorang
wirausahawan yang bergerak di bidang budidaya perikanan seperti lele dan
nila. Budidaya yang ingin saya lakukan
tidak hanya bergerak di bidang pembesaran saja tetapi juga di bidang pembenihan
sehingga bibit yang saya hasilkan akan langsung dibesarkan di kolam sendiri dan
sebagian yang lain akan dipasarkan sesuai permintaan bibit iken lele dan nila
di pasaran. Tak hanya itu, dalam gagasan
saya juga menginginkan agar ikan pembesaran yang siap panen tidak hanya
langsung dijual kepada konsumen-konsumen di pasaran tetapi juga ada sebagian
yang saya olah dirumah makan ikan air tawar yang semoga suatu saat nanti akan
saya dirikan. Dalam konsepan saya, rumah
makan ikan air tawar tersebut berada di area depan dari kolam-kolam ikan pembesaran sehingga pengunjung tidak hanya
menikmati hidangan pesanan yang tersaji tetapi juga dapat menikmati indahnya
suasana kolam pembesaran ikan serta pengunjung juga diperkenankan jika ingin
memancing sendiri ikan lele dan nila dari kolamnya langsung. Demikianlah gagasan-gagasan yang muncul dari
saya, semoga dengan kegigihan, usaha yang keras dan kemauan untuk terus belajar
serta tidak mudah berputus asa dapat mewujudkan gagasan-gagasan tersebut
diwaktu yang akan datang.
LAMPIRAN
Kisah Peternak Lele Yang Untung 10 Juta / Hari
Budi Daya
ikan lele bila ditekuni serius mendatangkan laba yang menggiurkan. Pasalnya,
pasar ikan di Indonesia masih tergolong besar. Seperti dialami Kelompok Pembudi
Daya Ikan Lele Kersa Mulia Bakti, yang menerima permintaan harian sampai 6 ton.
Seorang
pembudidaya ikan lele warga Cirebon, Jawa Barat, Suganda mengaku dengan
budidaya ikan lele Ia bisa menghasilkan keuntungan yang sangat lumayan besar,
bisa menghasilkan ratusan juta pertahuan. “Karena dalam satu hari hasil panen
bisa mencapai 4-5 ton perhari atau dengan keuntungan bersih sekitar Rp 10 juta,
bila harga satu kilogram lele sebesar Rp 12 ribu per kg,” katanya di tempat
kolam budidaya Kelompok Kersa Mulia Bakti di Cirebon.
Atas
keuntungan tersebut, ia bisa membayar premi asuransi sebesar Rp15 juta per
bulan karena membudidayakan ikan lele. Menurut pria berusia 43 tahun ini,
bisnis budi daya lele yang dijalaninya sejak 15 tahun lalu membuahkan hasil
yang lebih dari lumayan sehingga mampu membayar premi sebesar itu.
Sebelum
budidaya lele Suganda pernah membudidayakan ikan emas, namun gagal karena
kesulitan mencari pakan dan banyak yang terkena wabah sehingga sering gagal
panen. Setelah gagal barulah Ia pindah ke budidaya lele.
Pada awalnya
Suganda hanya sendiri dalam membudidaya, tapi karena perkembanganya bagus
shingga mendapatkan untung yang besar maka teman teman lainya ikut dalam
kelompok Suganda.
Kesuksesan
ini pun ia tularkan ke para pembudi daya yang tergabung dalam Kelompok
Pembudidaya Ikan Lele Kersa Mulia Bakti yang beralamatkan di Desa Kertasura
Blok 3, Jalan Sunan Gunungjati, Kapetakan, Cirebon.
Saat ini
jumlah anggota kelompok pembudidaya lele Kersa Mulia sebanyak 29 orang. Dari 29
anggota yang juga menuai sukses, 95% sudah mempunyai asuransi. Menurut Suganda
itu wajar karena omzet harian kelompok bisa mencapai Rp39 juta. Satu peternak
bisa memperoleh untung bersih Rp6 juta hingga Rp10 juta per hari.
“Dulu usaha
budidaya lele belum ada yang berminat. Saya saja sendirian. Lalu lima tahun
kemudian muncul yang ikut dan dari yang hanya puluhan kolam, sekarang sudah ada
400 kolam di lahan seluas 35 hektare,” ungkap Suganda.
Diceritakan,
400 kolam dalam sehari bisa panen sekitar 4-5 ton dan dibeli oleh pelanggan
yang berasal dari Jakarta, Bandung, dan Tegal. Namun Suganda mengatakan sering
kali pihaknya justru tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Permintaan
rata-rata dalam satu hari sebenarnya bisa mencapai 6 ton.
“Untuk bisa
tingkatkan produksi, tentu harus ada tambahan kolam. Nah, masalahnya adalah
ketersediaan lahan. Warga sekitar biasanya hanya kalau butuh uang banyak saja
baru mau jual tanah,” kata Suganda.
Sementara
jika mencari lahan di luar Kabupaten Cirebon, Suganda mengatakan ia dan para
rekannya harus memastikan kondisi lingkungan.
“Maksudnya
kalau misalnya budidaya di Semarang, masyarakat di sana belum tentu cocok.
Selain itu juga pertimbangannya soal keamanan,” tandasnya.
Dengan hasil budi daya Suganda bisa
menyekolahkan anaknya ketingkat Sekolah Menengah Atas terfavorit di kota
Cirebon. Selain menyekolahkan anak Suganda juga sudah mempunyai sebuah mobil
dan beberapa kendaraan roda dua yang telah ia beli. (Sumber
: InfoPublik)
http://budidaya-ikan.com/kisah-peternak-lele-yang-untung-10-juta-hari/
Diakses pada 1 April 2014.
Wahyu Raup 20 Juta Per Bulan Dari Budidaya
Ikan Lele & Gurame
Jika
usaha dikelola dengan tekun dan teliti, maka akan menghasilkan keuntungan. Termasuk
yang dilakukan petani ikan lele dan gurame di Desa Cihideungilir, Kecamatan
Ciampea.
Tak
sulit mencari petani lele dan gurame di Desa Cihideungilir, sebab letaknya
berada di sekitar Perumahan Taman Dramaga Permai II.
Siang
itu, Jumat (2/8), di atas lahan 1.000 meter persegi, Wahyu Nurcahya (33) dengan
santainya memberi pakan bibit lele dan gurame agar tetap segar. “Memberi pakan
tak boleh telat sebab bisa membuat ikan mudah mati, apalagi lele bisa memakan
temannya sendiri,” ujar Wahyu kepada Radar Bogor.
Usaha
ini, telah digeluti Wahyu sejak delapan tahun lalu. Dalam perjalanannya, banyak
kendala yang dihadapi, mulai dari pembibitan sampai gagal panen. Namun, berkat
kegigihannya akhirnya usaha Wahyu stabil.
Terlebih,
kini dia bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp20 juta setiap bulan. Untuk
pemasaran, Wahyu mengaku tak kerepotan karena mempunyai jaringan ke pasar di
wilayah Bogor, Tangerang, dan Jakarta.
“Permintaan
cukup banyak,” katanya. Menurut dia, masalah yang sering dihadapi adalah
perawatan bibit kolam yang terbuat dari terpal plastik. Tak hanya itu, kadar
air harus dikontrol agar ikan mudah beradaptasi dengan lingkungan.
Ia berharap,
pemerintah memberikan bantuan berupa penyuluhan kesehatan, pembibitan, sehingga
bisa bersaing dengan harga pasar. “Budidaya ikan memiliki potensi bagus,
tinggal infrastruktur yang harus ditambah,” tandasnya. (Sumber
: Radar Bogor)
http://budidaya-ikan.com/wahyu-raup-20-juta-per-bulan-dari-budidaya-ikan-lele-gurame/
Diakses pada tanggal 1 april 2014.
0 komentar:
Posting Komentar