Jumat, 02 Mei 2014

This is My Idea

Nama               : Riki Misgiantoro
NPM               : 1214131084
Mata Kuliah    : Kewirausahaan

Wirausahawan Di Bidang Budidaya Ikan Air tawar


*   Sinopsis tentang 2 sosok wirausahawan

Budidaya ikan air tawar terutama ikan lele masih cukup menguntungkan dan menggiurkan hasilnya jika dikelola secara tekun dan serius.  Hal ini dikarenakan permintaan pasar terhadap ikan lele masih cukup tinggi.  Seperti yang dialami oleh 2 sosok wirausahawan budidaya ikan lele yang sama-sama  mendapatkan keuntungan yang besar meskipun keduanya berada di tempat yang berbeda.  Wirausahawan pertama bernama Suganda seorang pria berusia 43 tahun  yang merupakan pembudidaya lele sejak 15 tahun lalu di daerah Cirebon, Jawa Barat.  Diakuinya dalam setahun dapat meraup keuntungan ratusan juta rupiah karena dalam satu hari panen dapat menghasilkan 4-5 ton lele dengan harga rata-rata Rp. 12.000/kg sehingga diperoleh keuntungan bersih sekitar 10 juta/hari.  Jumlah 4-5 ton tersebut dihasilkan dari 400 kolam ikan di areal 35 hektare yang dikelola secara bersama oleh 29 orang temannya yang tergabung dalam kelompok budidaya lele Kersa Mulia Bakti yang merupakan hasil binaannya.  Keuntungan yang diperoleh membuatnya mampu untuk  membayar premi asuransi Rp. 15.000/bulan, membeli mobil, membeli beberapa kendaraan roda dua dan menyekolahkan anak-anaknya.
Sama halnya dengan Suganda, sosok wirausahawan yang kedua ini juga mendulang kesuksesan yang serupa dari budidaya ikan lele.  Sosok itu bernama Wahyu Nurcahya (33 tahun) yang dengan tekun dan teliti membudidayakan lele dan gurame di Desa Cihideungilir, kecamatan Ciampea.  Diatas lahan seluas 1.000 meter persegi, Wahyu dapat meraih keuntungan 20 juta/bulan. Usaha tersebut sudah dijalaninya selama delapan tahun dan banyak kendala yang dialaminya tetapi dengan kegigihannya usaha budidaya miliknya tetap stabil.  Pemasaran untuk lele yang dibudidayakannya tidak terlalu repot karena dia memiliki banyak jaringan di Bogor, Jakarta dan Tangerang.  Meskipun demikian, Wahyu sangat mengharapkan bantuan pemerintah berupa penyuluhan kesehatan ikan dan pembibitan sehingga dapat bersaing dengan harga pasar. 

*   Ulasan dan tanggapan saya mengenai 2 sosok wirausahawan  tersebut

Menurut saya, kedua sosok tersebut merupakan sosok inspiratif karena dengan kegigihan dan keuletannya mampu mendulang sukses seperti saat ini.  Sebuah kesuksesan yang tidak diraih dari waktu yang singkat melainkan butuh waktu yang cukup lama sehingga bisa menjadi seperti yang diharapkan.  Keteguhan hati, ketelitian dan tetap berusaha bertahan serta terus mencari solusi dari kendala-kendala yang dihadapi dalam pembudidayaan ikan lele merupakan suatu hal yang perlu dan memang harus ada dalam diri seorang wirausahawan.


*   Pendapat saya tentang riwayat hidup 2 sosok wirausahawan tersebut

Kedua artikel yang saya peroleh tidak menceritakan tentang bagaimana riwayat hidup serta usaha atau pekerjaan yang pernah dijalani sebelumnya tetapi artikel tersebut lebih menekankan tentang keuletan dan kegigihan dalam menjalani sebuah wirausaha.  Suganda merupakan sosok yang tekun dan gigih serta tidak mudah putus asa dalam menjalankan usaha terbukti dengan kegagalan yang diperolehnya saat budidaya ikan mas, kemudian dia beralih ke ikan lele dan berhasil bahkan dia mampu memberdayakan masyarakat sekitar untuk  bekerjasama dalam membentuk kelompok pembudidaya lele Kersa Mulia Bakti.  Wahyu Nurcahya pun tak kalah gigih dibandingkan Suganda, 8 tahun dijalaninya dengan berbagai kendala mulai dari pembibitan sampai gagal panen.  Namun, kegigihan yang dipegangnya membuatnya tetap berdiri sampai saat ini dengan omzet yang menggiurkan.

*   Pelajaran yang bisa saya petik dari kedua sosok wirausahawan tersebut

Pelajaran yang saya petik antara lain mengenai ketekunan, terus menjaga asa, berjiwa sosial, mau menerima kritik dan saran, teguh pendirian, berani mengambil keputusan, bersifat terbuka dan kegigihan.  Hal-hal tersebut merupakan suatu sikap dan watak yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan terutama untuk orang-orang yang ingin menjadi sosok-sosok wirausahawan sukses.  Semoga saya bisa menjadi salah satu dari sekian banyak manusia yang akan muncul menjadi seorang wirausahawan sukses di waktu yang akan datang.

*   Gagasan saya yang muncul setelah membaca artikel tentang 2 sosok wirausahawan tersebut

Gagasan yang muncul dari diri saya yaitu saya ingin menjadi seorang wirausahawan yang bergerak di bidang budidaya perikanan seperti lele dan nila.  Budidaya yang ingin saya lakukan tidak hanya bergerak di bidang pembesaran saja tetapi juga di bidang pembenihan sehingga bibit yang saya hasilkan akan langsung dibesarkan di kolam sendiri dan sebagian yang lain akan dipasarkan sesuai permintaan bibit iken lele dan nila di pasaran.  Tak hanya itu, dalam gagasan saya juga menginginkan agar ikan pembesaran yang siap panen tidak hanya langsung dijual kepada konsumen-konsumen di pasaran tetapi juga ada sebagian yang saya olah dirumah makan ikan air tawar yang semoga suatu saat nanti akan saya dirikan.  Dalam konsepan saya, rumah makan ikan air tawar tersebut berada di area depan dari kolam-kolam ikan  pembesaran sehingga pengunjung tidak hanya menikmati hidangan pesanan yang tersaji tetapi juga dapat menikmati indahnya suasana kolam pembesaran ikan serta pengunjung juga diperkenankan jika ingin memancing sendiri ikan lele dan nila dari kolamnya langsung.  Demikianlah gagasan-gagasan yang muncul dari saya, semoga dengan kegigihan, usaha yang keras dan kemauan untuk terus belajar serta tidak mudah berputus asa dapat mewujudkan gagasan-gagasan tersebut diwaktu yang akan datang.







LAMPIRAN




Kisah Peternak Lele Yang Untung 10 Juta / Hari
Published on February 24, 2014, by budidayaikan - Posted in Budidaya Lele, Kisah Sukses3
Cara Sukses Ternak Lele

Budi Daya ikan lele bila ditekuni serius mendatangkan laba yang menggiurkan. Pasalnya, pasar ikan di Indonesia masih tergolong besar. Seperti dialami Kelompok Pembudi Daya Ikan Lele Kersa Mulia Bakti, yang menerima permintaan harian sampai 6 ton.
Seorang pembudidaya ikan lele warga Cirebon, Jawa Barat, Suganda mengaku dengan budidaya ikan lele Ia bisa menghasilkan keuntungan yang sangat lumayan besar, bisa menghasilkan ratusan juta pertahuan. “Karena dalam satu hari hasil panen bisa mencapai 4-5 ton perhari atau dengan keuntungan bersih sekitar Rp 10 juta, bila harga satu kilogram lele sebesar Rp 12 ribu per kg,” katanya di tempat kolam budidaya Kelompok Kersa Mulia Bakti di Cirebon.
Atas keuntungan tersebut, ia bisa membayar premi asuransi sebesar Rp15 juta per bulan karena membudidayakan ikan lele. Menurut pria berusia 43 tahun ini, bisnis budi daya lele yang dijalaninya sejak 15 tahun lalu membuahkan hasil yang lebih dari lumayan sehingga mampu membayar premi sebesar itu.
Sebelum budidaya lele Suganda pernah membudidayakan ikan emas, namun gagal karena kesulitan mencari pakan dan banyak yang terkena wabah sehingga sering gagal panen. Setelah gagal barulah Ia pindah ke budidaya lele.
Pada awalnya Suganda hanya sendiri dalam membudidaya, tapi karena perkembanganya bagus shingga mendapatkan untung yang besar maka teman teman lainya ikut dalam kelompok Suganda.
Kesuksesan ini pun ia tularkan ke para pembudi daya yang tergabung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Kersa Mulia Bakti yang beralamatkan di Desa Kertasura Blok 3, Jalan Sunan Gunungjati, Kapetakan, Cirebon.
Saat ini jumlah anggota kelompok pembudidaya lele Kersa Mulia sebanyak 29 orang. Dari 29 anggota yang juga menuai sukses, 95% sudah mempunyai asuransi. Menurut Suganda itu wajar karena omzet harian kelompok bisa mencapai Rp39 juta. Satu peternak bisa memperoleh untung bersih Rp6 juta hingga Rp10 juta per hari.
“Dulu usaha budidaya lele belum ada yang berminat. Saya saja sendirian. Lalu lima tahun kemudian muncul yang ikut dan dari yang hanya puluhan kolam, sekarang sudah ada 400 kolam di lahan seluas 35 hektare,” ungkap Suganda.
Diceritakan, 400 kolam dalam sehari bisa panen sekitar 4-5 ton dan dibeli oleh pelanggan yang berasal dari Jakarta, Bandung, dan Tegal. Namun Suganda me­ngatakan sering kali pihaknya justru tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Permintaan rata-rata dalam satu hari sebenarnya bisa mencapai 6 ton.
“Untuk bisa tingkatkan produksi, tentu harus ada tambahan kolam. Nah, masalahnya adalah ketersediaan lahan. Warga sekitar biasanya hanya kalau butuh uang banyak saja baru mau jual tanah,” kata Suganda.
Sementara jika mencari lahan di luar Kabupaten Cirebon, Suganda mengatakan ia dan para rekannya harus memastikan kondisi lingkungan.
“Maksudnya kalau misalnya budidaya di Semarang, masyarakat di sana belum tentu cocok. Selain itu juga pertimbangannya soal keamanan,” tandasnya.
Dengan hasil budi daya Suganda bisa menyekolahkan anaknya ketingkat Sekolah Menengah Atas terfavorit di kota Cirebon. Selain menyekolahkan anak Suganda juga sudah mempunyai sebuah mobil dan beberapa kendaraan roda dua yang telah ia beli. (Sumber : InfoPublik)



Wahyu Raup 20 Juta Per Bulan Dari Budidaya Ikan Lele & Gurame
Published on August 5, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita, Kisah Sukses1
Benih Ikan Berkualitas

Jika usaha dikelola dengan tekun dan teliti, maka akan menghasilkan keuntungan. Termasuk yang dilakukan petani ikan lele dan gurame di Desa Cihideungilir, Kecamatan Ciampea.
Tak sulit mencari petani lele dan gurame di Desa Cihideungilir, sebab letaknya berada di sekitar Perumahan Taman Dramaga Permai II.
Siang itu, Jumat (2/8), di atas lahan 1.000 meter persegi, Wahyu Nurcahya (33) dengan santainya memberi pakan bibit lele dan gurame agar tetap segar. “Memberi pakan tak boleh telat sebab bisa membuat ikan mudah mati, apalagi lele bisa memakan temannya sendiri,” ujar Wahyu kepada Radar Bogor.
Usaha ini, telah digeluti Wahyu sejak delapan tahun lalu. Dalam perjalanannya, banyak kendala yang dihadapi, mulai dari pembibitan sampai gagal panen. Namun, berkat kegigihannya akhirnya usaha Wahyu stabil.
Terlebih, kini dia bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp20 juta setiap bulan. Untuk pemasaran, Wahyu mengaku tak kerepotan karena mempunyai jaringan ke pasar di wilayah Bogor, Tangerang, dan Jakarta.
“Permintaan cukup banyak,” katanya. Menurut dia, masalah yang sering dihadapi adalah perawatan bibit kolam yang terbuat dari terpal plastik. Tak hanya itu, kadar air harus dikontrol agar ikan mudah beradaptasi dengan lingkungan.
Ia berharap, pemerintah memberikan bantuan berupa penyuluhan kesehatan, pembibitan, sehingga bisa bersaing dengan harga pasar. “Budidaya ikan memiliki potensi bagus, tinggal infrastruktur yang harus ditambah,” tandasnya. (Sumber : Radar Bogor)



0 komentar:

Posting Komentar

 
;