SEJARAH PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
( Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Masyarakat )
Oleh :
Indah Ayu Dianti 1214131048
Iqbal Lazuardi P 1214131050
Julaily Eka Saputra 1214131052
Linda Soina F.H 1214131056
Riki Misgiantoro 1214131084
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
SEJARAH PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
A.
Pengembangan Mayarakat dalam Konteks Historis
Pengembangan Masyarakat memiliki sejarah
panjang dalam praktek pekerjaan sosial. Sebagai sebuah metode pekerjaan sosial,
Pengembangan Masyarakat memungkinkan pemberi dan penerima pelayanan terlibat
dalam proses perencanaan, pengawasan dan evaluasi. Pengembangan Masyarakat
meliputi berbagai pelayanan sosial yang berbasis masyarakat mulai dari
pelayanan preventif untuk anak-anak sampai pelayanan kuratif dan pengembangan
untuk keluarga yang berpendapatan rendah (Suharto, 1997).
Dulu pada awalnya teori Pengembangan Masyarakat ini
bermula dari sejarah panjang yang menceritakan keridupan seorang tokoh sosiologi
Robert Own, ia lahir
di Newton, Powys, Montgomeryshire, Wales, (14 Mei 1771 – 17 November 1858) adalah pemikir
utama sosialisme utopis,
dia adalah seorang pelaku bisnis sukses yang menyumbangkan banyak laba dari
bisnisnya demi peningkatan hidup karyawannya. Dia dianggap sebagai “Bapak”
gerakan koperasi. Dia mendirikan suatu
pabrik tekstil di New Lanark, Skotlandia dan
memperkenalkan waktu kerja lebih pendek, membangun sekolah untuk anak-anak dan
merenovasi rumah-rumah tempat tinggal pegawainya. Ia juga menyediakan suatu
komunitas Owenite yg disebut New Harmony (Keselarasan
Baru) di Indiana, AS. Kontribusi utama Owen ke pikiran kaum sosialis adalah
pandangan yang dimana perilaku sosial manusia tidaklah tetap atau absolut, dan
manusia itu mempunyai kemauan bebas untuk mengorganisir diri mereka ke dalam
segala bentuk masyarakat yg mereka inginkan.
Pada abad 18-an, ketika muncul usaha yang
paling awal dari seorang sosialis, yaitu Robert owen (1771-1851) mencoba untuk
berfikir tentang perencanaan satu komunitas, dan membentuknya menjadi komunitas
yang sempurna, selanjutnya pemikiran tersebut terus diadopsi oleh tokoh lain
seperti Lanark, Oneida, Mohandas K. gandhi, Swaraj, Vinoba Bhave, Jawaharlal
Nehru, dan tokoh-tokoh lainnya. Pada tahun 90-an, dikarenakan mulai munculnya
banyak kritik dari banyak program yang ada dibawah pemerintahan Robert Putnam
dalam penjelajahan ulang kapitalis sosial, Pengembangan Masyarakat International kemudian menjadi lebih memfokuskan pada
masalah dan formasi kapitalis sosial, dan akhirnya berkembang seperti sekarang.
Di Amerika Serikat munculnya model
pengembangan masyarakat terkait dengan disiplin ilmu pendidikan terutama
pendidikan bagi masyarakat pedesaan. Setelah Perang Dunia I dan II, kegiatan
pengembangan masyarakat diarahkan pada kegiatan masyarakat yang ditujukan untuk
memperbaiki kondisi sosial masyarakat pasca perang. Kegiatan ini kemudian
didukung oleh para ilmuwan sosial profesional untuk menyumbangkan keterampilan dan pemikiran mereka untuk
mengembangkan program-program pengembangan masyarakat. Gordon W Blackwell
menjelaskan gerakan pengembangan masyarakat pada masa itu melalui 2 cara yaitu:
1.
Upaya-upaya
menemukan cara atau metode untuk mobilisasi, koordinasi, dan perencanaan
masyarakat secara komprehensif
2.
Upaya
yang lebih terbatas untuk menerapkan falsafah, prinsip, dan teknik pengembangan
masyarakat kedalam pencapaian tujuan-tujuan dari kehidupan masyarakat, misalnya
kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan lain-lain.
Di Inggris kegiatan
pengembangan masyarakat ditujukan untuk mengembangkan komunitas secara utuh dan
memaparkan cara untuk meningkatkan kehidupan komunitas di daerah koloni mereka.
Awalnya, kegiatan pengembangn masyarakat dikenal dengan istilah pendidikan
massal. Istilah pengembangan masyarakat dikenalkan pada tahun 1944 untuk
menggantikan istilah
pendidikan massal dan pada tahun 1948 istilah ini mulai resmi digunakan di
seluruh koloni Inggris. Tujuan jangka panjang pengembangan masyarakat di
Inggris adalah:
1.
Peningkatan
kondisi kehidupan dan kesehatan masyarakat
2.
Peningkatan
taraf ekonomi masyarakat
3.
Pengembangan
institusi politik dan kekuasaan politik pada daerah koloni hingga tiba massanya
mereka dapat menjalankan pemerintahan secara efektif.
B.
Pengertian Pengembangan Masyarakat
Menurut PBB pengembangan masyarakat merupakan
suatu proses dimana usaha-usaha atau potensi-potensi yang dimiliki masyarakat diintegrasikan
dengan sumber daya yang dimiliki pemerintah, untuk memperbaiki kondisi ekonomi,
sosial, dan kebudayaan, dan mengintegrasikan masyarakat di dalam konteks
kehidupan berbangsa, serta memberdayakan mereka agar mampu memberikan
kontribusi secara penuh untuk mencapai kemajuan pada level nasional.
Pengembangan masyarakat adalah suatu proses
ketika suatu masyarakat berusaha menentukan kebutuhan-kebutuhan atau
tujuan-tujuannya, mengatur atau menyusun, mengembangkan kepercayaan dan hasrat
untuk memenuhinya, menentukan sumber-sumber (dari dalam dan atau dari luar
masyarakat), mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan ini, dan dalam keseluruhan pelaksanaannya, memperluas dan
mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik kooperatif dan kolaboratif
didalam masyarakat (Soetarso, 1994).
Pengembangan masyarakat adalah upaya mengembangkan sebuah kondisi
masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berdasarkan prinsip-prinsip keadilan
sosial dan saling menghargai. Pengembangan masyarakat menerjemahkan nilai-nilai
keterbukaan, persamaan, pertanggungjawaban, kesempatan, pilihan, partisipasi,
saling menguntungkan, saling timbal balik, dan pembelajaran terus-menerus. Inti pengembangan masyarakat adalah mendidik,
membuat anggota masyarakat mampu mengerjakan sesuatu dengan memberikian
kekuatan atau sarana yang diperlukan dan memberdayakan mereka (Zubaedi, 2007).
Pengembangan masyarakat merupakan
perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau pengembangan berbagaai
aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan utamanya
meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial (social well-being)
masyarakat. Sebagai suatu kegiatan kolektif, pengembangan masyarakat melibatkan
beberapa aktor, seperti pekerja sosial, masyarakat setempat, lembaga donor,
serta instansi terkait yang saling bekerja sama mulai dari perancangan,
pelaksanaan, sampai evaluasi terhadap program atau proyek tersebut (Suharto,
1997).
Pengembanagan
Masyarakat dapat didefinisikan sebagai metoda yang memungkinkan orang dapat
meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu memperbesar pengaruhnya terhadap
proses-proses yang mempengaruhi kehidupannya (AMA, 1993).
Suatu gerakan yang dirancang untuk
meningkatkan taraf hidup keseluruhan komunitas melalui partisipasi aktif, dan
jika memungkinkan berdasarkan prakarsa komunitas. Pengembangan masyarakat merupakan suatu
aktivitas pembangunan yang berorientasi pada kerakyatan,tersentuhnya
aspek-aspek keadilan, keseimbangan sumber daya alam dan adanya partisipasi
masyarakat (Adi, 2003).
Community
Development Program (Program Pemberdayaan Masyarakat) merupakan suatu progam /
proyek yang bertujuan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan berdasarkan
pengembangan kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat,
Partisipasi masyarakat dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan.
Terpuruknya
perekonomian negara ditambah semakin merajalelanya korupsi, kolusi, dan
nepotisme secara langsung membuat masyarakat menjadi tidak berdaya. Masyarakat
yang hidup di bawah garis kemiskinan semakin meningkat, pengangguran yang sudah
mencapai 40 juta, keluarga jalanan dan anak jalanan menjadi masalah sosial yang
menonjol di perkotaan; anak-anak putus sekolah pada semua jenjang pendidikan
makin bertambah, masalah kriminalitas yang makin meningkat, ditambah dengan
masalah sosial lainnya yang membuat masyarakat tidak berdaya memenuhi kebutuhan
pokoknya.
Pengembangan
Masyarakat (Community Development)
merupakan konsep yang berkembang sebagai tandingan (opponent) terhadap konsep negarakesejahteraan (welfare state). Kedua konsep ini
muncul dalam wacana pembangunan yang diperankan oleh negara (sebagai tanggung
jawab pemerintah) untuk mensejahterakan masyarakat (rakyat) dan mendistribusikan
kesejahteraan tersebut secara merata (adil). Inti dari konsep kesejahteraan
adalah pemenuhan kebutuhan hidup manusia (human needs) yang dimulai dengan pemenuhan kebutuhan dasar (basic needs), seperti sandang,
pangan, papan, kesehatan, pendidikan. Di negara maju, telah terbukti bahwa konsep
negara-kesejahteraan (welfare state)
tidak mampu berjalan secara berkelanjutan pada saat negara krisis ekonomi karena
dibebani oleh peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Apalagi di negara yang
lebih miskin, konsep ini sulit dijalankan.
Dari
definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan masyarakat
dilaksanakan secara terorganisir dan dilaksanakan tahap demi tahap yang
bertujuan memperbaiki kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Pengembangan masyarakat memfokuskan
kegiatannya melalui pemberdayaan potensi-potensi yang dimiliki masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Islandi Rukminto.
2003. Pemberdayaan, Pengembangan
Masyarakat dan
Intervensi Komunitas (Edisi Revisi). Jakarta: LP-FEUI
Soetarso. 1994. Praktik
Pekerjaan Sosial dalam Pembangunan Masyarakat.
Bandung: Koperasi Mahasiswa Stekes
Suharto, Edi. 2005. Membangun
Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung :
PT Refika Aditama
Zubaedi. 2007. Wacana
Pembangunan Alternatif: Ragam Perspektif
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Anonim. 2013. Modul Ajaran Pengembangan Masyarakat.
Anonim. 2009. Pengertian Pengembangan Masyarakat
(Community
Development).http://anshorfazafauzan.blogspot.com/2009/06/pengertian-pengembangan-masyarakat.html. (Diakses tanggal 8 September 2013)
0 komentar:
Posting Komentar